Pelatihan Batik Shibori di Kelurahan Rejowinangun
KOTAGEDE - Kelurahan Rejowinangun telah melaksanakan Pelatihan Cluster Argo - Peningkatan Ekonomi dengan Varian Batik Shibori. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 15-17 Juni 2021 bertempat di Ruang Agro Kelurahan Rejowinangun. Kegiatan tersebut dihadiri oleh kurang lebih 30 orang dari wilayah Kelurahan Rejowinangun.
Batik Shibori, mungkin sebagian besar dari kita sudah mengenal istilah tersebut. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya kata Shibori berasal dari Jepang yang mempunyai kata kerja shiboru, yaitu teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik. Namun, saat ini penggunaan batik shibori sendiri telah banyak ditemukan di Indonesia, salah satunya adalah di Kota Yogyakarta. Bahkan sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Nomor 390 Tahun 2019 tentang Penggunaan Pakaian Dinas Harian di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, maka mulai bulan Agustus 2019 setiap hari Jumat tanggal ganjil, ASN di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta menggunakan pakaian berbahan Shibori, Batik Jumputan atau Eco Print, sedangkan pada tanggal genap menggunakan pakaian berbahan kain Lurik.
Mantri Pamong Praja Kotagede, Rajwan Taufiq, S.IP., M.Si hadir untuk membuka acara tersebut sekaligus memberikan secara simbolis alat dan bahan yang akan digunakan oleh peserta pelatihan. Dalam sambutannya, Rajwan memiliki harapan yang besar terhadap pelatihan-pelatihan seperti ini guna meningkatkan keterampilan dan kelak mampu secara perlahan mengangkat ekonomi masyarakat. Senada dengan hal tersebut, Lurah Rejowinangun, Dyah Murniwarini juga menyampaikan harapan dengan pelatihan ini warga Rejowinangun memiliki bekal yang kuat untuk terus mengembangkan potensi diri dan juga potensi wilayah Kelurahan Rejowinangun.