Koordinasi Pembentukan Tim Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) Kelurahan Purbayan
KOTAGEDE – Kelurahan Purbayan mengadakan Koordinasi Pembentukan Tim Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) pada Selasa, 14 Juni 2022 pukul 13.00 yang dihadiri Lurah Purbayan Ibu Kudup Nawangsasi, S.P. dan dipandu oleh perwakilan KB Kemantren Kotagede, Ibu Agustina A. Koordinasi tersebut dihadiri masyarakat sekitar Kotagede berjumlah 20 orang. Adapun tujuan dari pembentukan tim DASHAT Kelurahan Purbayan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak stunting, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga berisiko stunting. Selain itu, diharapkan pula dengan adanya pengetahuan dan keterampilan penyiapan pangan mampu memberikan pangan sehat dan bergizi menggunakan sumber daya lokal.
Salah satu permasalahan yang perlu diatasi dalam lingkungan masyarakat, yaitu stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berbeda di bawah standar yang ditetapkan. Sehingga dilakukan upaya untuk mengatasi stunting, satu diantaranya dengan DASHAT yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga tidak mampu melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat di padukan dengan sumber daya dan kontribusi dan mitra lainnya.
Pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dengan memanfaatkan bahan sisa produksi namun layak olah dari produsen pasangan seperti petani, peternak unggas, peternak ikan, dan retail. Kemudian, memasak dan mengemas bahan tersebut menjadi makanan siap saji dan bergizi untuk sasaran risiko stunting serta menjual makanan siap saji dan terukur gizi pada masyarakat umum disertai dengan konsultasi gizi. Penggunaan pangan lokal yang tersedia dekat dengan masyarakat DASHAT kian memberi manfaat, diantaranya mendapatkan pangan yang segar, mengurangi terjadinya kehilangan gizi terutama vitamin, lebih terjangkau oleh masyarakat, meningkatkan peluang kerja dan peluang usaha, menggerakkan perekonomian rakyat, serta meningkatkan kedaulatan dan ketahanan pangan.