Pelatihan Water Rescue Kemantren Kotagede

Kotagede – Water Rescue adalah kegiatan pertolongan atau penyelamatan serta cara pemindahan korban dari perairan seperti kolam, sungai, dan laut. Kegiatan tersebut melatih untuk memiliki kemampuan dan keterampilan khusunya bagi anggota Kampung Tanggap Bencana (KTB) dalam pencegahan dan penanggulangan situasi bencana, seperti banjir. Dalam rangka mendukung hal tersebut, Kemantren Kotagede melaksanakan Pelatihan Water Rescue di Kolam Renang Yudistira, Wirosutan, Srigading, Kapanewon Sanden yang diikuti oleh anggota KTB Kemantren Kotagede. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Bapak Mantri Pamong Praja Kemantren Kotagede, Komaru Ma’arif, S.IP., M.Si. kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh Sigit Pramono selaku instruktur dari FKTB Kemantren Kotagede mengenai kebencanaan. Sigit menjelaskan bahwa bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dilanjutkan olehnya, penanggulangan bencana adalah menjauhkan masyarakat dari sumber bencana, menjauhkan bahaya bencana dari masyarakat, serta kearifan lokal/ living in harmony with risk disaster atau pendekatan kepada masyarakat untuk hidup selaras dengan bencana.

Berikutnya kegiatan dengan pemaparan materi sekaligus praktik yang dipandu oleh Markus Budi Santoso dari TRC BPBD Kota Yogyakarta. Beliau menyampaikan materi tentang metode penyelamatan di air, seperti reach (raihan), throw (melakukan penyelamatan lempar), row, go, tow/carry (membawa). Berikutnya peserta diajak praktik oleh instruktur untuk melakukan penyelamatan di air, mulai pengenalan ring buoy, teknik pelemparannya, penyelamatan menggunakan ban maupun menggunakan rompi pelampung. Beberapa peserta sudah bisa melakukan pelemparan ring buoy guna menyelamatkan korban yang terseret arus. Ring buoy dilempar dengan memperhatikan arah arus, sehingga bisa diraih oleh korban yang tenggelam. Namun ada juga peserta pelatihan yang merasa kesulitan dalam melempar ring buoy dengan benar, dikarenakan berat ring buoy yang dirasa berat. Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut dapat membantu evakuasi korban ketika ada kondisi darurat bencana yang datang.