Tingkatkan Skill KTB, Kemantren Kotagede Selenggarakan Pelatihan Water Rescue

 

Sejumlah 30 anggota KTB Kemantren Kotagede antusias mengikuti Pelatihan Water Rescue di Galaxy Water Park (22/5). “Pelatihan water rescue ini merupakan pelatihan kedua kalinya yang diselenggarakan oleh Kemantren Kotagede melalui Jawatan Keamanan” ungkap Komaru Ma’arif, S.IP., M.SI Mantri Pamong Praja Kotagede saat memberikan sambutan. Selanjutnya Beliau menyampaikan bahwa sebagaimana diketahui wilayah Kemantren Kotagede dilalui aliran Sungai gajah wong, yang pada setiap musim penghujan berpotensi terjadinya banjir, dengan pelatihan ini diharapkan dapat menambah keterampilan anggota KTB dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana, khususnya banjir.

Pada kesempatan tersebut Eko Susilo instruktur dari SAR DIY menjelaskan kepada peserta tentang macam-macam alat pertolongan di air, seperti Throwing Bag, Rescue Tube, Rescue Can, Ringbouy, perahu, dan jenis-jenis pelampung. Ada beberapa jenis pelampung dan fungsinya yang disampaikan kepada peserta diantaranya (1) Offshore Life Jacket dirancang untuk kondisi perairan terbuka, (2) Near-Shore Vest biasanya bisa untuk dewasa dan anak-anak. Dirancang untuk situasi air tenang dan tidak berarus, (3) Flotation Aid sering dan banyak digunakan oleh orang, bentuknya sangat nyaman, banyak variasi, bentuk dan tipenya. Tipe standar ini juga untuk penyelamatan di perairan yang tenang, (4) Throwable Device Bantal atau cincin pelampung yang dirancang untuk dilempar kepada seseorang dalam kesulitan, tidak bisa berenang atau tidak sadar. (5) Special Use Device disebut juga jaket hybrid (gabungan), menggunakan rompi khusus yang juga bisa dipergunakan untuk bekerja. Rompi khusus ini juga menambah peralatan tiup untuk mendukung daya apung lebih tinggi.

Pelatihan dilanjutkan praktek yang dipandu oleh Endro Sambodo selaku instruktur dari SAR DIY mengenai metode penyelamatan di air, diantaranya (1) R (Reach)  Dilakukan dari darat/pinggir perariran. Bantuan pertolongan diberikan dengan cara menjangkau/meraih korban, (2) T (Throw) Tahapan lanjutan dari reach, dengan cara melempar alat bantu apung ke posisi korban dari pinggir/tempat yang aman, (3) R (Row) Bila kedua tahapan di awal sudah tidak bisa dilakukan, penyelamat harus mendekati korban dengan menggunakan perahu, kano, papan dan alat bantu semacamnya. Setelah dekat dengan korban, kembali gunakan tahapan reach atau throw, (4) G (Go) Penyelamat berenang mendekati korban dengan membawa alat apung untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat apung kepada korban, penolong dapat kembali ke posisi aman atau menuju posisi aman bersama korban, (5) T (Tow & Carry) Metode ini adalah metode yang paling beresiko bagi penyelamat karena penyelamat harus kontak langsung dengan korban. Untuk menghindari kondisi yang buruk, pengetahuan keterampilan Defend and Release harus dikuasai. Namun sebelum metode penyelamatan di air peserta diminta untuk berenang agar diketahui kemampuan berenang dari masing-masing peserta dan akan diberikan pelatihan singkat berenang, serta dilatih untuk bertahan di air, water trappen.