Semangat Mendukung Gerakan War On Drugs , Kemantren Kotagede Adakan Seminar P4GN
KOTAGEDE- Bertempat di Pendopo Kemantren Kotagede mengadakan Seminar Pencegahan Pemberatasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) . Muhammad Asman Noor, S.T. menyampaikan kepada peserta bahwa kegiatan seminar P4GN ini merupakan hasil dari usulan karang taruna di Musrenbang, dan kami selenggarakan karena kegiatan ini memang penting khususnya bagi generasi muda agar mengetahui tentang efek bahaya narkotika sehingga dapat menghindari penggunaannya. Dilanjutkan pemaparan materi oleh Fipria Indriya Mustika selaku narasumber dari BNN Kota Yogyakarta mengenai penyebab orang terjerat narkoba, menurutnya ada 3 faktor penyebab orang terjerat dalam penyalahgunaan narkoba, diantaranya : (1) Faktor keturunan (DNA) yakni sifat genetic ketergantungan diturunkan dari orang tua kepada anaknya (kembar identic/ satu telur), (2) Faktor lingkungan seperti keluarga, tetangga, sekolah dan sosial, serta (3) Faktor kemudahan mendapatkan zat narkotika.
Selanjutnya Beliau menjelaskan tenatang macam jenis narkoba, diantaranya opium, ganja, kokain, ekstasi, LSD, heroin, serta shabu. Berikutnya penjelasan mengenai sifat jahat narkoba, seperti (1) habitual yaitu narkoba membuat pemakainya selalu teringat dan cenderung untuk selalu mencari narkoba, (2) adiktif, yaitu membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat dihentikannya, (3) toleran yaitu membuat tubuh pemakainya semakin lama semakin menyatu dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan narkoba sehingga menuntut dosis pemakaian yang lebih tinggi.
Berikutnya acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Wahyu Bintari yang merupakan konselor/ psikolog. Beliau menyampaikan materi tentang fakta seputar narkoba bahwa penyalahgunaan narkoba tidak kenal status social, profesi, umur, jenis kelamin, tingkat Pendidikan, dll. Dan penelitian BNN tahun 2022 menunjukan bahwa 80% pemakai narkoba berasa di rentang usia 15 s/d 25 tahun. Selanjutnya Beliau menyampaiakan tentang Upaya dalam mencegah penyalahgunaan narkoba, diantaranya: (1) mempunyai tujuan hidup, (2) Mengelola stress (homesick, guilty feelings, quarter life crisis, academic stress, juga relationship), (3) Membiasakan diri asertif & percaya diri , (4) Membiasakan diri untuk katarsis (nulis, cerita, menangis, olahraga, dll), (5) Datang ke professional jika ada masalah berat & butuh intervensi, (6) Mengelola hidup lebih baik (vertikal, horizontal / srawung), (7) Beraktivitas positif & produktif, serta (8) TAKE YOUR TIME! (menikmati waktu sendiri & ‘puasa’ sosmed). Berikutnya peserta seminar diberikan waktu untuk tanya jawab, pada kesempatan tersebut Hanny Marlinda peserta dari Karang Taruna Prenggan menanyakan bagaimana upaya mengatasi kebiasaan yang terjadi pada anak-anak jaman sekarang (gen z), yang sedikit-sedikit mengeluh, terkena mental health, dan itu mengakibatkan ketidak stabilan emosi sehingga dapat memicu pada hal-hal yang terlarang seperti penggunaan narkoba?
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wahyu Bintari menyampaikan bahwa perlunya peran keluarga dalam mengawasi perkembangan anak. Keluarga harus menjadi rumah yang nyaman bagi anak, sehingga apabila anak merasa ada yang membebani pikirannya, dia merasa nyaman menyampaikannya kepada keluarga (orang tua) bukan kepada orang lain, sehingga orang tua dapat memberikan arahan dan bimbingan yang benar kepada anaknya.