Kampung Alun-alun telah menjadi wisata minat khusus dan memiliki ragam potensi sebagai objek wisata unggulan.
Jika ingin belajar sejarah dan budaya Jawa kuno, tak salah kiranya berkunjung ke Kampung Alunalun, RT 37 RW 09, Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.
Terletak di salah satu dari lima kawasan cagar budaya Yogyakarta, Kampung Alun-alun menyuguhkan bangunan tua dengan nilai historis tinggi yang memanjakan mata. Untuk menuju lokasi Kampung Alun-alun cukup mudah meski daerah Kotagede ratarata kondisi jalannya tak cukup lebar. Dari Masjid Kotagede, berjalan ke arah selatan sekitar 100 meter. Nanti akan menjumpai gapura bercat putih dengan ornamen tanduk kerbau, di sisi timur jalan. Itulah gerbang masuk menuju Kampung Alun-alun, perkampungan yang sejak berdiri memang diapit oleh dua gapura di ujung barat dan timur.
“Dinamai Kampung Alunalun karena dulu di sini berfungsi sebagai alun-alun. Dan karena berada di antara dua gerbang, gapura, maka dinamai Between Two Gates oleh tim peneliti dari UGM,” kata Joko Nugroho, Ketua Komunitas Pethuk Lawang, sebuah komunitas konservasi budaya di kawasan cagar budaya Kotagede. Setelah memasuki Kampung Alun-alun, suasana tenang, asri, dan nyaman, ditambah pemandangan deretan bangunan tua berarsitektur Jawa kuno. Tak berhenti di situ, pengunjung lantas diajak menyusuri jalan selebar dua meter yang membelah perkampungan. Jalan itulah yang menghubungkan dua gerbang di ujung barat dan timur.
Menurut penuturan warga setempat, awal mula jalan tersebut berada di atas lahan milik pribadi. Namun kearifan lokal yang masih terjaga membuat jalan bisa diakses bersama- sama, terutama oleh warga setempat dan pengunjung atau wisatawan. “Warga di sini masih mengedepankan kearifan lokal. Warga juga memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga dan melestarikan bangunan yang tergolong cagar budaya,” jelas Joko.
Seorang warga setempat, Mukadi menjelaskan, bangunan yang mayoritas berbentuk joglo mulai dibangun sejak tahun 1840. Hal itu terlihat dari gapura sisi timur yang tertulis tahun pembangunan pada 1840 oleh salah seorang saudagar waktu itu. Namun bencana gempa bumi melanda Bantul tahun 2006 lalu berdampak terhadap keaslian bangunan di Kampung Alun-alun. Tak sedikit bagian bangunan yang mengalami kerusakan namun kini sudah direhabilitasi dan kembali mendekati bentuk aslinya. Kini, Kampung Alun-alun telah menjadi wisata minat khusus dan memiliki ragam potensi sebagai objek wisata unggulan.